Kebahagiaan Yang Tersembunyi


sumber gambar: mommyasia

Oleh: Yeyen Robiah

Indikator ibu bahagia itu tak melulu soal materi, bisa kesana kemari, atau bisa haha hihi. Ada satu indikator bahagia yang sering kita lupa, kebahagiaan yang tersembunyi, yaitu menemukan jati diri, kekuatan kelemahan diri, hobi, passion dan kesadaran arah dan tujuan hidup.  


Ketika seorang ibu sudah sadar, tahu dan mengenalinya, dia akan mudah bangkit dari keterpurukan apa pun. Dia menyadari betapa berharganya hidup ini yang memiliki tujuan jangka panjang, makanya dia tak akan mau menyerah karena suatu masalah. Dia tidak akan menyia nyiakan hidup dengan berkutat pada masalah dan masa lalunya. Dia mampu menghargai hidupnya dengan melepaskan dan membuang sampah sampah negatif dalam dirinya. Dendam, sakit hati, kecewa, marah, malu, merasa tak berguna, merasa bodoh dll, perlahan lahan dia sadari, dia maafkan dan dia lepaskan. Kini dirinya akan berusaha berhusnudzon pada Allah, tidak overthinking, mengambil sisi positif dari setiap kejadian, dan bersemangat untuk belajar dan berbenah diri lebih baik lagi.


Ibu bahagia itu tahu dia punya kelebihan dan kekuatan diri versi dirinya sendiri. Dia tidak akan membanding bandingkan hidupnya dengan hidup ibu ibu yang lain. Dia tahu dia bisa bertumbuh, berkembang dan sukses dengan segala kelebihan yang dia miliki. Dia mengakui, menghargai dan mengenali kelebihan dan kekuatannya itu lalu dia  mengasah dan mengupgradenya secara berkala dan sungguh sungguh. Ada ibu ibu yang pinter masak, pinter jahit, pinter nulis, pinter ngajar, pinter baking, pinter beberes rumah, pinter naik motor dan mobil, pinter ngurus tanaman, pinter ngurus piaraan, pinter nabung, pinter jualan, pinter gambar, dll. Sebuah kebahagiaan yang luar biasa ketika ibu itu tahu kepintarannya dan tahu bagaimana menyalurkan kepintarannya. Dia begitu menikmati kelebihannya ini sehingga perlahan lahan  dia melupakan masalah dan keluh kesahnya. Dia tak punya waktu untuk memikirkan hal hal negatif yang membuatnya stuck, sedih dan makin terpuruk.


Lalu apakah itu artinya kita harus melupakan setiap masalah agar kita bahagia? Oh tentu saja tidak Marimar. Masalah atau ujian hidup itu jangan dilupakan tapi kita hadapi lalu kita  geser fokusnya saja. Yup, geser fokus pikiran kita bukan ke masalahnya tapi ke solusinya. Kalau kita fokus ke masalahnya maka yang ada adalah keluh kesah dan pusing sendiri. Coba kalau kita geser ke solusinya maka yang ada adalah pikiran pikiran positif, inovatif, dan kreatif. Kita fokus cari berbagai alternatif pemecahan solusi masalah kita. Caranya bisa macam macam ya, misal, sharing sama orang yang berkompeten, baca buku buku atau artikel,  silaturahmi, muhasabah diri,  menulis, dll. Insyaallah dengan fokus ke solusi maka kita akan lebih bersemangat untuk bangkit lagi alias move on dan bersemangat untuk hidup lebih baik lagi. 


Finally, saya selalu katakan pada diri sendiri bahwa hidup itu pilihan. Mau senang atau susah, mau sedih atau gembira, mau bahagia atau kecewa, kitalah yang menentukan. Kita cukup fokus saja pada apa apa yang bisa kita kendalikan, yaitu pikiran kita, perasaan kita dan perilaku kita. Jangan sering menyalahkan orang lain atau lingkungan atas apa yang sudah terjadi. Sebaiknya kita ubah cara kita melihat dan merespon setiap masalah. Setiap kejadian di dunia ini bisa dilihat dari berbagai kacamata. Kalau kita lihatnya selalu dari kacamata yang gelap maka yang terlihat juga gelap. Sebaliknya kalau kita melihat dengan kacamata yang bening, maka yang  terlihat juga bening. Selalu berusaha melihat sisi positif dari setiap kejadian  lalu iringi dengan bersyukur. Bahagia itu bukan mimpi kita yang kita harapkan dari orang lain, tapi mimpi kita yang kita ciptakan sendiri. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sepenggal Kisah dari Ruang IGD