Jangan "Pekewuh" Dengan Anak Sendiri
"Jangan pernah sombong dengan keadaan keimanan kita saat ini karena kita tidak tau akhir hidup kita seperti apa". Hal yang selalu saya ingatkan pada diri sendiri dan anak anak saya.
Saya selalu mengingatkan, jangan sampai kita merasa aman dengan keadaan iman kita yang merasa tak mungkin tergoda dengan hal hal negatif, lalu kita masuk ke lingkungan itu, masuk ke komunitas itu, hanya dengan berbekal keimanan yang kita rasa "aman" tadi.
Perlu kita sadari, setan itu licik, pintar dan akan berusaha mencari seribu jalan agar anak manusia mengikuti jejaknya.
Awalnya setan akan membisikkan pada manusia , ga papa lah main dengan komunitas X, kamu ga mungkin terpengaruh kok, kan iman kamu bagus. Kan kamu tau kok mana yang haram dan mana yang halal. Kamu tau kok kalau itu maksiat, kamu tau kok kalau kamu ga bakal ngelakuin hal hal yang kebanyakan komunitas itu lakukan. So, ga papalah maen maen kesana.
Ah, begitu liciknya setan ini, apalagi bisikan bisikan itu masuk ke telinga telinga kaum muda, remaja, anak anak ABG, anak anak remaja menginjak dewasa, dimana mereka merasa sudah punya hak atas diri mereka sendiri. Dimana mereka terkontaminasi quote quote kebebasan yang mengatasnamakan kreatifitas dan toleransi pergaulan. Sungguh, inilah yang sangat ditakutkan oleh para ibu yang selama ini berjuang keras menjaga "kesehatan" jiwa dan raga anak anaknya sepenuh hati.
Untuk ibu ibu seperti saya, yang memilik anak remaja, ABG atau beranjak dewasa, tetap rangkul anak anak kita, tetap hangat dengan anak anak kita, tetap ingatkan terus anak anak kita, tetap ngobrol dengan anak anak kita, dan tetap terus doakan anak anak kita dalam sujud sujud kita. Mohon penjagaan dari Allah untuk anak anak kita. Meski kita tau, sekarang mungkin mereka lebih suka dunianya di dalam kamarnya. Meski kita tau, mereka kini sudah punya teman yang lebih nyaman dari pada kita. Namun, bayangkan, mereka adalah anak anak kita yang dulunya imut imut, menggemaskan, menyenangkan dengan segala tingkah lakunya yang lucu. Mereka anak anak kita yang dari kecil kita jaga, kita didik, kita rawat, dan kita harapkan agar menjadi anak anak yang sholeh, taat pada Allah dan rosulNya, berakhlak mulia, beradab tinggi, sehingga kelak jika kita meninggalkan dunia ini, kita merasa tenang. So, tetap jaga mereka dengan nasehat nasehat bijak kita, cara cara yang tepat dan moment yang tepat pula. Jangan merasa "pekewuh" untuk menasehati kalau anak anak kita mulai melenceng ke hal hal negatif.
Tegur mereka, jelaskan kepada mereka, dan ajak ngobrol mereka dengan cara cara yang tepat (ini PR besar bagi kita). Jangan sampai terucap "Ah, biar saja, mereka dah pada gede, dah bisa mikir sendiri", lalu kita abai begitu saja. Abai jika nantinya mereka tak tutup aurat lagi, abai jika mereka pacaran, abai jika mereka merokok, abai jika mereka nge dugem atau abai jika mereka nantinya tak sholat lagi. Naudzubillahimindzalik.
Peluk diri sendiri, peluk pasangan kita, dan peluk anak anak kita. Bergandengan tangan, saling menguatkan di dunia hingga di jannahNya kelak. Aamiin...
#IbuSetengahLusin
Komentar
Posting Komentar