Hidup itu Pilihan
Pernah ga suatu hari kita merasakan hidup kita berantakan. Pekerjaan rumah banyak terbengkalai, anak anak rewel ga jelas, dan kita bawaannya marah marah dan nge gas . Sebenarnya hari itu dilalui tanpa tekanan. Malah bisa dibilang santai. Bangunnya agak siangan, ga keburu buru mandi pagi, makanan dah ready karena baru saja beli dan anak anak ga sakit, sehat sehat semua lagi. Tapi kok hari itu malah bikin hati nyesek ya.
Hari itu tuh bawaannya pengen santai ga dikejar kejar kerjaan. Pengennya rebahan sambil scroll scroll IG, lalu pindah ke FB dan berakhir ke wishlist di marketplace. Sudah bosan main hp pindah ke nonton film atau ke channel youtube. Pilihannya macem macem, ada drakor yang bikin baper, ada lagu lagu nostalgia 90an, atau ada film film netflix yang menarik. Ya hari itu pengennya santuy dan hidup ngalir aja kaya air. Yang sekarang ya sekarang, yang besok mah gimana besok aja.
Tapi kok ada yang aneh ya. Perasaan hidup udah dibikin santuy, tapi kok rasanya tambah amburadul.
Krik
Krik
Krik
Lain hari lain peristiwa.
Hari itu hari Senin, hari yang penuh semangat. Semalam kita sudah mempersiapkan segalanya untuk esok hari, ya hari Senin ini. Kita buat rencana apa saja yang akan kita lakukan hari itu. Tapi sebelumnya kita sudah buat beberapa target pekerjaan yang akan kita selesaikan dalam sepekan kedepan. Buat jadwal kapan mau nyetrika, kapan mau bersihin kamar mandi, kapan mau ngepel atau kapan nyuci handuk anggota keluarga. Dibuat jadwalnya termasuk hari dan jamnya.
Ih, ribet amat sih hidupmu. Pekerjaan rumah aja dibuat jadwal. Bukannya tambah happy yang ada malah bikin keki. Hidupmu terlalu kaku sampai lupa bahwa esok hari belum tentu milikmu. Yakin, rencana rencana itu bakal kamu kerjakan dengan baik? Yakin kamu besok masih hidup?
Bisikan bisikan halus itu selalu terngiang ngiang jelas di telinga ini. Selftalk yang sering menginterupsi perubahan yang ingin kita lalui. Bisikan bisikan inilah yang bikin kita maju mundur dan tarik ulur seperti benang layangan yang kau gunakan untuk menerbangkan layangan. Meliak liuk kesana kemari mengikuti arah angin, namun akhirnya putus juga karena kau terlalu kencang menggenggamnya. #Tsahhh....malah sok puitis😆 .
Memang sih memilih hidup yang sesuai dengan apa yang kita inginkan itu perlu perencanaan yang well. Jadi hidup yang penuh perencanaan itu kesannya kaku dan terlalu sistematis. Tapi itu hanya opini kita saja. Nyatanya dengan menerapkan planning di malam hari atau pagi harinya, hidup kita akan lebih teratur, terarah dan tentunya bikin kita happy dan bangga pada diri sendiri.
Coba rasakan sekali lagi, hidup yang kita lalui terserah besok dengan hidup yang kita lalui sesuai rencana kita, mana yang bikin kita puas? Bikin kita merasa memiliki prestasi hidup, atau bikin kita bahagia karena telah melalui hidup yang benar benar kita inginkan. Hidup lebih teratur dan terarah dan penuh makna.
Jujur, untuk melalui hidup yang kita inginkan, hidup yang memiliki tujuan dan rencana rencana yang jelas itu yang berat adalah prosesnya. Selama proses ini kita dilatih disiplin, fokus, dan konsisten. Seringnya kita tidak disiplin, kita menunda nunda pekerjaan yang menurut kita berat lalu kita alihkan dengan menonton drakor, buka fb atau IG atau menikmati channel youtube yang lagi hits. Akhirnya pekerjaan rumah terbengkalai dan kita merasa hari yang kita lalui begitu cepat tanpa ada hasil yang memuaskan.
Proses ini pula memerlukan fokus dimana kita bisa memprioritaskan pekerjaan yang urgent, fokus dengan pekerjaan itu sehingga energi kita tercurah kesana. Dan akhirnya pekerjaan itu pun selesai.
Proses ini juga memerlukan konsistensi atau keistiqomahan agar berjalan secara terus menerus sehingga menjadi kebiasaan yang baik.
Berat memang, tapi setelah semuanya dilalui, hati kita jadi bahagia dan bangga pada diri sendiri. Rasa bangga ini membuat kita menghargai diri sendiri sehingga kita menjadi lebih percaya diri menjadi seorang ibu. Kalau sudah percaya diri, bawaannya tuh seneng, ga uring uringan, semangat ngerjain apa apa,dan merasa ada energi positif aja untuk mengerjakan pekerjaan rumah dengan happy.
Hidup itu pilihan. Mau hidup apa adanya, ikuti arus, sekarang ya sekarang, besok ya gimana besok, memang kesannya terlihat santuy tanpa ada target, tapi endingnya sering bikin nyesel karena merasa tidak berdaya dengan diri sendiri. Merasa tidak punya kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan rumah dan parahnya lagi hal ini berdampak pada emosi kita jadi tidak stabil malah cenderung negatif.
Hidup itu pilihan. Mau hidup seperti apa yang kita inginkan dan kita cita citakan juga boleh. Hidup yang penuh semangat, gairah dan energi positif. Hidup yang terarah karena sudah menemukan tujuan hidup hari ini dan besok itu untuk apa. Hidup yang terencana mau ngapain aja hari ini, atau mau kemana aja hari ini. Rencana ngerjain pekerjaan rumah dengan baik. Toh kalaupun rencana itu belum terlaksana dengan baik mungkin karena anak rewel atau sakit, ya ga masalah, kan masih ada rencana lain. Memiliki rencana hidup bukan berarti hidupnya penuh kekakuan tetapi malah lebih flexible karena punya alternatif rencana lain. Memang kelihatannya susah di awalnya tapi lama kelamaan enak dalam menjalaninya. Ya kaya punya guidance booknya gitu.
Nah, kunci utamanya apa? Salah satu kunci keberhasilan menjalani hidup yang kita inginkan adalah sabar dalam melalui prosesnya, dan tetap berdamai dengan diri. Disiplin namun tetap flexible. Konsisten walau hanya sedikit atau hal yang ringan yang kita rutinkan. Selalu sadar akan tujuan hidup dan apa aja target hidup. Selalu cek dan monitor secara berkala. Dan coba lihatlah, kita akan dapatkan keberhasilan keberhasilan kecil yang akan menyertai dalam hidup kita. Keberhasilan keberhasilan kecil yang akan mengantarkan kita pada keberhasilan besar yang kita impikan.
Finally, hidup itu pilihan. Mau hidup apa adanya atau hidup sesuai yang kita inginkan, itu semua tergantung pilihan kita. Tapi yang perlu diingat bahwa, kualitas hidup kita itu ditentukan seberapa beraninya kita menentukan pilihan hidup yang tepat. Pilihan hidup yang memberdayakan dan penuh makna. Selamat memilih ya Buuuu....
Komentar
Posting Komentar